Sunday, February 1, 2015

When Life Gives You a Hard Time



Jadi baru-baru ini gue menyadari bahwa hampir di setiap foto gue pasti ada pose tangan peace. Gue emang cinta damai, tapi gue rasa alasannya bukan itu. Setelah gue berpikir sejenak, ternyata pose semacam ini menggambarkan alam bawah sadar gue yang always "chill". Dan ini selalu gue praktekan ketika sedang berada di bawah tekanan. 

Misalnya nih, rekan kerja ngamuk karena disangka kerja gue nggak bener. Atau kritik dari atasan yang mungkin menyakitkan. Despite gue ngomong kata-kata positif tapi ujung-ujungnya tetep kesel sendiri, gue akan mengucapkan kata... "ya udah lah ya...". It always work for me. Dengan ngomong begitu gue menerima fakta kalau gue emang salah dan salah itu wajar. Dan "udahlah", jangan berlarut-larut. Yuk selesaikan masalah ini. Dan kegiatan ini akan mengantarkan gue ke tahap "weeeeek".


Apa itu tahap "weeeeek"? Biar lebih jelas, gue akan menjabarkan tahap-tahap sebelumnya dulu. Semoga bisa lebih jelas lewat bagan yang terdiri dari kumpulan foto gue dan sahabat gue, Pocky di bawah ini.


1. Tahap terkena masalah. 
2. Tahap bingung mau ngapain. Antara mau panik, mau kesel, mau marah. 
3. Tahap menyendiri. Di sini gue berpikir enaknya harus ngapain. 
4. Tahap cooling down. Gue sadar bahwa masalah ini bisa diselesaikan. 
5. Tahap di mana gue udah stabil. Gue udah tau apa yang harus gue lakukan untuk nanganin ini. 
6. Tahap ngejokes. Di sini gue akan banyak becanda karena capek ngelewatin 5 tahap sebelumnya. 
7. Tahap negosiasi. Minta temen untuk bantu gue kalau gue kesusahan. 
8. Tahap masalah sudah teratasi. Rekan kerja udah baik lagi dan bos mulai muji. 
9. Tahap seneng-seneng. Masalah di 8 tahap sebelumnya udah menjadi pelajaran berharga.


Dan yang lo liat di atas sini adalah tahap terakhir yang udah gue sebut tadi yaitu tahap weeeeek. Dimana gue udah chill dan bisa bilang ke diri gue  sendiri "Tuh kan gue bisa!".

Nah, ini cara gue menyelesaikan masalah. Kalau kalian gimana?

No comments:

Post a Comment